Kawasan Geopark Nasional Ujung Kulon, lokasi Situs Warisan Geologi, Keragaman Hayati, Keragaman Budaya dan lokasi Destinasi Wisata Penting

Serang – Provinsi Banten memiliki potensi yang baik untuk pengembangan geopark di tiga wilayah, yaitu Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang. Dari ketiganya Kabupaten Pandeglang sudah memiliki Geopark Nasional yaitu Geopark Ujung Kulon, kemudian Kabupaten Lebak sudah menentukan Geoparknya yaitu Geopark Bayah Dome. Sedangkan Kabupaten Serang masih melakukan inventarisasi geodiversity di daerah Rawa Dano dan sekitarnya yang diyakini para ahli geologi sebagai kaldera gunung api purba.
Plt Kepala Dinas ESDM Provinsi Banten, Deri Dariawan mengungkapkan bahwa Geopark Ujung Kulon telah ditetapkan sebagai Geopark Nasional pada 10 November 2023 melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor: 393.K/GL.01/MEM.G/2023 setelah sebelumnya terbit Surat Keputusan Menteri ESDM Nomor 54.K/40/MEM/2020 tentang Penetapan Warisan Geologi (Geoheritage) Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Dengan terbitnya Surat Keputusan penetapan sebagai Geopark Nasional tersebut, maka Geopark Ujung Kulon harus sudah dapat melaksanakan program dan kegiantannya dalam rangka pengembangan Taman Bumi (Geopark) melalui pengelolaan berkelanjutan dalam hal konservasi, edukasi dan pemberdayaan enokomi masyarakat sekitar kawasan geopark.
“Saat ini Geopark Nasional Ujung Kulon sedang dalam menyelesaikan beberapa pekerjaan penting diantaranya membangun Pusat Informasi Geopark di Pandeglang,” jelasnya. (25/11/24).
Dalam Peta Kawasan Geopark Nasional Ujung Kulon tercantum empat belas titik lokasi Situs Warisan Geologi, enam lokasi Keragaman Hayati, 2 lokasiKeragaman Budaya dan 6 lokasi destinasi penting lainnya pada 7 wilayah kecamatan dan Kecamatan Pandeglang sebagai pusat informasi.
Warisan Geologi
Dalam Surat Keputusan tersebut disebutkan ada 14 situs warisan geologi di Kabupaten Pandeglang, masing-masing: Situs Warisan Geologi Bongkah Batugamping Tsunami 1883, Situs Warisan Geologi Curug Puteri, Situs Warisan Geologi Curug Ciajeng Kembar (Kecamatan Carita), Situs Warisan Geologi Curug Sawer, Situs Warisan Geologi Gua Lalay, Situs Warisan Geologi Batugamping Kuarter (Kecamatan Cigeulis), Situs Warisan Geologi Batuhideung, Situs Warisan Geologi Endapan Tsunami Cipenyu (Kecamatan Panimbang), Situs Warisan Geologi Lava Curug Dengdeng (Kawasan TNUK, Kecamatan Cimanggu), Situs Warisan Geologi Air Panas Cibiuk, Situs Warisan Geologi Kompleks Sanghyang Sirah, Situs Warisan Geologi Tanjunglayar, Situs Warisan Geologi Karangcopong, Situs Warisan Geologi Batupasir Citambuyung (Kawasan TNUK Kecamatan Sumur)
Dari ke empatbelas warisan geologi tersebut, 2 diantaranya dinilai berperingkat nasional yaitu Situs Warisan Geologi Bongkah Batugamping Tsunami di Pantai Carita dan Endapan Tsunami pantai Cipenyu. Jadi yang akan ditampilkan sebagai tema Geopark Ujung Kulon dari segi geologi adalah peristiwa bencana geologi tsunami, terutama yang terjadi pada tahun 1883 yaitu tsunami yang diakibatkan meletusnya Gunung Krakatau.
Salah satu situs warisan geologi yang mewakili jejak peristiwa tsunami tahun 1883 tersebut berupa bongkah batugamping terumbu yang terhempas oleh dahsyatnya gelombang tsunami. Contoh bongkah batugamping jejak tsunami sebetulnya banyak di sepanjang pantai Sukarame Carita, tetapi yang paling menonjol adalah sebuah bongkah besar batugamping berdimensi sekitar (4 x 5 x 7) meter, dimana penduduk setempat menamakan bongkah batugamping terumbu tersebut sebagai Karang Dalem.

Karang Dalem diyakini sebagai bongkah batugamping yang terangkat dan terseret oleh gelombang tsunami besar pada tahun 1883 sebagai akibat dari letusan Gunung Krakatau. Hal ini sangat beralasan karena bongkah batugamping tersebut sudah dalam keadaan (posisi) terbalik dari keadaan normal, dicirikan dari jejak koral yang menunjukkan posisi terbalik. (Adv)