Hai, kami hadir dengan lebih segar!

Advetorial
Trending

Dinkes Banten Gelar Workshop Aplikasi GIKIA

Kota Tangerang, Suaraaspirasi.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten menggelar workshop penggunaan aplikasi Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (GIKIA) kepada perwakilan Puskesmas dan Dinkes Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten, di Hotel Golden Tulip, Kota Tangerang, Kamis, 17 Oktober 2024.

Aplikasi GIKIA adalah platform pencatatan dan pelaporan yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan untuk program Gizi Kesehatan Ibu dan Anak. Aplikasi ini merupakan bagian dari transformasi digital kesehatan Indonesia.

Dashboard gizi dan kia merupakan plaform monitoring dan analisis data berbasis district health informastion soft ware version 2 (DHIS2). DHIS2 adalah sebuah platform berupa data warehouse untuk mengumpulkan, memvalidasi, menganalisis dan menampilkan dalam bentuk tabel, diagram, maupun peta (GIS) data agregat dan data transaksi yang menyatukan data-data terkait informasi kesehatan.

Pemanfaatan DHIS2 sebagai bank data dan dashboard untuk mewujudkan satu data kesehatan. Dhis2 menginteroperabilitaskan data terkait gizi dan kia dari berbagai sistem informasi di kementerian kesehatan (tidak ada data entry).

Kepala Dinkes Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti mengatakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah mengeluarkan aplikasi baru untuk program percepatan perbaikan gizi masyarakat dan program kesehatan ibu dan anak, yakni aplikasi GIKIA.

“Sebelumnya antara program percepatan perbaikan gizi masyarakat dan program kesehatan ibu dan anak, masing-masing ada aplikasinya. Namun kini data yang diinput di aplikasi GIKIA akan tersinergi dan terpadu,” ujar Ati.

Ati menjelaskan dalam DHIS2 ini terdapat 2 (dua) yaitu dashboard gizi kia dan dashboard integrasi layanan primer (ilp), sehingga fasilitas kesehatan menginput hasil pelayanannya kedalam dhis2. Selain menginput data kedalam dhis2 puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/ kota dapat membuat grafik sampai membuat analisis data.

“tujuannya adalah Sebagai platform untuk memantau/ monotoring intervensi/ pelayanan gizi dan kia secaea terinsprestasi dan Sebagai media untuk melakukan analisis data elektronik untuk mengetahui gap/ masalah/ intervensi gizi dan kia untuk penurunan aki akb dan stunting secara nasional/ provinsi/ kabupaten/ kota,” jelas Ati.

Menurutnya, keuntungan menggunakan aplikasi GIKIA adalah pihaknya mampu mengumpulkan data di dua aplikasi lama, sebagai bahan memonitoring atau mengevaluasi, karena data yang dihasilkan menggunakan grafis dan tabel-tabel.

“Dan dalam aplikasi tersebut ada gambaran dan pemetaan terhadap peesoalan ibu dan anak maupun perbaikan gizi masyarakat. Apakah program yang telah kita lakukan di masyarakat ini benar-benar mendongkrak capaian yang ditargetkan oleh pemerintah? Dan kalaupun disitu ada kelemahan dalam kebijakan tentu kita akan memperbaiki di tahun mendatang,” jelasnya.

Adanya aplikasi tersebut juga diharapkan dapat mendukung program penurunan stunting,  angka kematian ibu, serta angka kematian bayi.

Ati mengatakan, sosialisasi dan uji coba aplikasi GIKIA di seluruh puskesmas yang ada di 8 Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten saat ini. Sehingga tahun depan aplikasi ini sudah efektif digunakakan. (Adv)

Rekomendasi untuk Dibaca